Sejarah Imlek
Imlek berasal dari dialek Hokkian atau mandarin Yin Li yang berarti kalender bulan Im=Bulan dan Lek=Penanggalan. Tahun baru ini disebut juga Chunjie atau festival musim semi, Nongli Xinnian atau tahun baru, Guonian atau Sintjia.Imlek dirayakan pada tanggal 1-15 pada bulan pertama kalender china yang menggabungkan perhitungan matahari, bulan, 2 energi yin-yang, konstelasi bintang atau astrologi shio, 24 musim dan 5 unsur.
Perhitungan
matahari pada kalender china yaitu revolusi bumi terhadap matahari sehingga 1
tahun terdiri dari 12 bulan atau 13 bulan jika tahun kabisat
Perhitungan
bulan pada kalender china yaitu revolusi bulan terhadap bumi sehingga 1 bulan
china terdiri dari 29 atau 30 hari dimana tanggal 1 jatuh pada bulan mati dan
tanggal 15 jatuh pada bulan purnama. Perhitungan bulan ini sangat penting
karena mempengaruhi aspek psikologis manusia dan pengaruh alam atau pasang
surut. Orang china percaya bahwa tanggal 1 dan 15 lunar merupakan tanggal
sakral dimana pada saat itu emosi manusia dan energi di bumi sedang naik/
hangat. Nafsu, emosi akan lebih mudah muncul saat bulan mati dan purnama
sehingga jika seseorang berlatih untuk berbuat dan berpikir baik maka akan
mendatangkan berkah. Fenomena ini dapat dilihat pada perilaku hewan yang
cenderung melakukan perkawinan pada saat tersebut/ tanggal 28, 29, 30, 1, 2, 3,
13, 14, 15, 16 dan 17.
Perhitungan
shio/ rasi bintang pada kalender china yaitu prinsip keharmonisan manusia dan
alam yang diajarkan oleh filosof china. Ilmu pengetahuan china pada masa
prasejarah telah mampu melihat gejala hubungan antara kejadian di galaksi
dengan kehidupan di bumi sehingga ditemukan 12 masa yang memiliki periode
khusus yang mempengaruhi kehidupan di bumi yang di kenal dengan shio. 12 shio
tersebut antara lain: Tikus, kerbau, harimau, kelinci, naga, ular, kuda,
kambing, kera, ayam, anjing dan babi.
Perhitungan
musim pada kalender china mengenal 24 musim, antara lain musim semi (hari
pertama musim ini adalah hari perayaan tahun baru imlek), musim hujan (saat
hujan mulai turun), musim serangga (saat serangga mulai tampak setelah tidur
panjang selama musim dingin). Hal ini juga bermanfaat pada sistem perhitungan
gaji, semua pelaku usaha, nelayan, petani maupun penambang
Perhitungan
5 unsur alam dan 2 energi pada kalender china yaitu masing-masing unsur kayu,
api, tanah/ bumi, logam serta air memiliki periode 2 tahun yakni periode yin
dan yang.
Dari
perhitungan-perhitungan tersebut kemudian disinkronkan sehingga muncul tahun
kabisat yang terjadi 2 atau 3 tahun sekali/ 7 kali dalam 19 tahun, sistem hari,
bulan, tahun, periode 12 tahun dan periode 16 tahun. Periode 60 tahun diperoleh
dari kombinasi 3 faktor (12 shio, 5 unsur, 2 energi). Artinya hanya setahun
dalam 60 tahun yang memiliki shio, unsur dan energi yang sama (angka 60
diperoleh dari kelipatan nilai terkecil atau KPK dari bilangan 12 shio, 5 unsur
dan 2 energi) contohnya tahun Tikus Api Yang terjadi pada 1936, maka setelah 60
tahun Tikus Api Yang akan terjadi lagi yaitu tahun1996.
Menurut
mitos yang ada tahun baru china dirayakan ketika orang china berhasil melawan
hewan mitos yang disebut Nian (makhluk raksasa yang suka memangsa hewan ternak,
hasil pertanian bahkan penduduk terutama anak-anak pada hari pertama tahun
baru). Yaitu saat seorang penduduk melihat Nian yang ketakutan dan berlari
menghindari seorang anak dengan pakaian berwarna merah, sehingga disimpulkan
bahwa nian takut pada warna merah. Semenjak itulah setiap menjelang tahun baru
penduduk akan menggantung lentera merah dan tirai/ gordin merah pada pintu dan
jendela. Selain itu juga saat terjadi kebakaran di kebun buluh yang berdekatan
dengan rumah penduduk, kebakaran itu menimbulkan suara ledakan yang membuat
Nian takut dan orang china hingga kini menggunakan petasan saat tahun baru
imlek. Akhirnya Nian berhasil ditangkap oleh Hongjun Lao Tze seorang pendeta
Tao yang kemudian menjadikan Nian sebagai tunggangannya.
Terlepas
dari mitos-mitos tersebut yang pasti perayaan imlek merupakan perayaan yang
dilakukan oleh para petani china setelah melewati musim dingin yang menusuk dan
mensyukuri permulaan musim baru penuh harapan yakni musim semi.
Kalender
china mulai dikembangkan pada milenium ketiga sebelum masehi, konon ditemukan
oleh penguasa legendaris pertama yakni Huang Di yang memerintah antara tahun
2698-2599 SM. Dan dikembangkan lagi oleh penguasa legendaris keempat yakni
Kaisar Yao. Sedangkan periode 60 tahun mulai digunakan pada milenium kedua SM.
Kalender yang lebih lengkap diterapkan pada tahun 841 SM pada zaman Dinasti Zhou
dengan menambahkan penerapan bulan ganda dan bulan pertama satu tahun dimulai
dekat dengan titik balik matahari pada musim dingin.
Kalender
Sifen (empat triwulan) yang mulai diterapkan sekitar tahun 484 SM adalah
kalender china pertama yang memakai perhitungan lebih akurat, menggunakan
penanggalan matahari 365seperempat hari, dengan siklus 19 tahun (235 bulan)
yang dalam ilmu pengetahuan barat dikenal sebagai peredaran Metonic. Titik
balik matahari musim dingin adalah bulan pertamanya dan bulan gandanya disisipi
mengikuti bulan ke 12. Pada tahun 256 SM kalender ini mulai digunakan oleh
negara Qin, kemudian diterapkan di seluruh negeri china setelah qin megambil
alih keseluruhan negeri china dan menjadi Dinasti Qin. Kalender ini tetap
digunakan sepanjang separuh pertama Dinasti Han Barat.
Kaisar Wu
dari Dinasti Han Barat memperkenalkan reformasi kalender baru. Kalender Taichu
(permulaan agung) pada tahun 104 SM mempunyai tahun dengan titik balik matahari
musim dingin pada bulan ke 12 dan menentukan jumlah hari untuk penanggalan
bulan (satu bulan 29 atau 30 hari) dan bukan sesuai dengan prinsip terminologi
matahari (yang secara keseluruhan sama dengan tanda zodiak). Sebab gerakan
matahari digunakan untuk mengkalkulasi Jieqi (ciri-ciri musim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar