Rabu, 06 Juni 2012


Mengapa Tidak Ada Shio Singa, Shio Kucing dan Shio Gajah 

Tidak Ada Shio Singa, Shio Kucing dan Shio Gajah
Bukan dari Legenda, tetapi sebuah logika masa lalu yang mungkin terjadi atas jawaban mengapa tidak ada Shio Singa, Shio Kucing dan Shio Gajah. 
Hari yang cerah, dan semua binatang mulai sibuk dengan hidupnya sediri-sendiri. Maka hadirlah Macan disebuah padang rumput hijau. Waktu itu, Macan benar benar masih sangat takut untuk berkelahi karena memang belum memiliki ketrampilan. Macan sangat suka memandangi bunga YeHailong,  berasal dari dongeng kuno Cina, ini tampak seperti ganggang mengambang di air, Ye Hailong dapat mengungkapkan warna tubuh hijau, oranye, emas, tubuh cakupan oleh daun-seperti pelengkap, kamuflase sangat kuat.  Macan memang sangat menyukai keindahan yang ada di sekelilingnya dan bermain-main bergulung di hamparan rerumputan.


Meskipun Macan telah ada pada zodiak dari metode penanggalan kuno, yaitu di dalam sejarah panjang Cina atas dan bawah lima ribu tahun, akan ada siklus setiap dua belas tahun, usia selebriti setiap hewan adalah tanpa akhir. Tindakan macan sering sembrono, tindakan yang cepat.
Apakah kehidupan Macan dengan tak kenal lelah dan beberapa sembrono, sering kali tindakan dengan cepat. Kehidupan Macan yang mencurigakan, bimbang, dan sering membuat keputusan tergesa-gesa.

Tetapi, Macan tetap menjadi sosok dengan memiliki perbedaan yang khas, dengan kekuasaan dan keperkasaan dia gigih, tidak kenal takut dan mudah mencuigai sehingga tidak percaya pada siapapun. Cerita  shio Macan sangat terkenal seperti dituliskan pada jaman Kaisar Pertama Ying Zheng (sebelum 259-210), kaisar pendiri Dinasti Qin menyatukan tujuh negara, yang dikenal sebagai "Kaisar pertama".

Menurut legenda, Singa pernah di calonkan menjadi salah satu Shio, tetapi ketika di cari sumbernya sangat tidak jelas. Seperti yang kita ketahui, Singa adalah salah satu kucing yang kuat di Bumi, lingkungan hidup singa keras dan kucing lain pasti dirugikan. Memiliki bentuk yang indah, sosok perkasa kekuasaan agung dan kecepatan fantastis sempurna, telah memenangkan reputasi "raja binatang".

Anda pasti tahu bahwa Singa, selain indikator berat badan dan panjang, Singa adalah kucing terbesar di dunia. Sebuah kelemahan, Singa adalah kucing kompetitif yang paling intens, hal yang biasa terjadi bahwa Singa akan mencoba untuk menghindari pertemuan dengan Singa lainnya. 
Dalam dunia hewan, antara individu dari spesies yang sama sering bersaing untuk makanan, pasangan mereka, untuk merebut daerah sarang, lapangan terjadi untuk menyerang satu sama lain atau pertempuran.

Singa, sangat ganas dan sering mengaum dengan dan urin untuk memberi aroma-tanda wilayah. Kemampuan berlari yang luar biasa sampai 60 km perjam, membuat musuh-musuhnya ketakutan selain Macan.


Cerita tentang singa memang telah ada dan berkembang sebagai sosok Raja. sejak dinasti Utara dan Selatan, tarian singa sipil populer. Untuk Dinasti Tang, tarian singa telah dikembangkan untuk skala besar lagu dan tarian dari kinerja kolektif ratusan orang, sebagai Yan tari Yue di istana, yang dikenal sebagai "musik perdamaian", juga dikenal sebagai "lima singa menari". Cerita ini telah ada tentang kebesaran Singa, tetapi selanjutnya didak ditemukan lagi cerita yang berhubungan dengan Shio.



Pada kenyataannya, saat ini binatang seperti Singa, Gajah dan Kucing tidak mendapat anugerah sebagai shio. 
Ada apa geragan semuanya?  Menelusur legenda shio china yang berhubungan, memang sangat sulit ditemukan. Mungkin saja cerita Singa itu ada sebelum  jaman Han Jing Di - (SM 188 SM - 141 tahun) Liu Chi, Han Barat Kaisar. BC 17 - BC 141 tahun pemerintahannya.  Cerita tentang Singa menjadi calon Shio tidak ditemukan lagi dan mungkin karena ada banyak catatan hilang dalam perjalanan waktu. 

Tetapi selalu ada pertanyaan yang tidak mudah di jawab. Sampai saat ini, Singa menurut anggapan umum adalah sang Raja Hutan, tetapi dia tidak dianugerahi Shio.
Cerita yang tidak ada sambungannya dengan jelas tetapi dicoba untuk dapat dirangkai sebagai alternatif jawaban jika ada yang bertanya. 

Layaknya sebuah komunitas, saat itu semua binatang telah mendapat edaran untuk mengikuti lomba. Berita telah di sebar, dan seperti umumnya keadaan, binatang yang bertubuh kecil seperti Kucing dan Tikus, akan kesulitan untuk bisa memenangkan lomba .

Waktu persiapan menghadapi kontes memang cukup leluasa bagi seluruh binatang, sehingga masing-masing bisa mempersiapkan diri untuk memenangkan kontes. Mereka mulai berlatih keras untuk dapat menyeberangi sungai yag lebar dengan arus yang deras dengan menerapkan berbagai teknik sesuai dengan kemampuannya masing-masing binatang.

Musyawarah antara Kucing dan Tikus
Dalam kualifikasi sementara sesuai hasil polling, sangat jelas bahwa Singa mendapat tempat teratas di banyak wilayah, dan hal ini membuat gusar binatang lainnya. Maka anda pasti tahu bahwa Tikus memperlakukan temannya dengan baik hati, menahan diri, meskipun sering gagal untuk membantu yang lain. Tetapi mampu beradaptasi, baik untuk membuat semua aspek dengan sentimental karakter, sedikit introvert, dan tindakan hidup, hangat. Dia sangat suka observasi dan teliti, metodis cara berpikir.
Tikus, yang bisa membaca situasi, segera mencari data tentang calon pesaingnya. Dia melakukan analisa singkat tentang musuh yang dianggap bisa menjatuhkannya. Maka, sesuai hasil catatannya ditemukan  hasil analisa karakter binatang rival beratnya sebagai berikut:

Tikus mencoba membuat tabel sendiri. Ternyata Tikus juga memasukkan Kucing sahabatnya dan sekaligus menjadi pesaingnya. Tikus memang suka gosip, rasa ingin tahu, curiga. Rasa ingin tahu tikus sangat kuat, menyeluruh untuk semua hal, bisa menjaga rahasia, tetapi seperti yang lain untuk mengintip rahasia para ahli.
Mengapa hal ini terpikirkan oleh Tikus? Sangat jelas, bahwa Kucing memiliki kecerdikan, terampil dalam berkelahi dan memiliki jurus yang sangat mematikan.
Tanpa sepengetahuan Tikus, ternyata Macan telah melakukan komunikasi aktif dengan Kucing, sehingga dia berguru tentang ilmu berkelahi pada Kucing. Dalam latihan singkat, dengan kecerdasan Macan, maka perkembangan ilmu beladiri telah terbukti sangat bagus dan mampu mengalahkan musuh-musuhnya kecuali Singa. Macan memiliki semangat, dan ambisi, memiliki keberanian,   hangat dan murah hati, meskipun keras kepala percaya diri, memiliki rasa keadilan, dan membantu yang lain.
Pikir Tikus, yang menganggap Singa tetap menjadi rival yang paling berat, maka ia berusaha bagaimana membuat mereka dapat bertempur sebelum waktu kontes dimulai. Mengapa pikiran ini timbul? Mungkin saja, menurut tikus, adalah hal yang tepat agar mereka kehabisan tenaga sebelum berlomba.
Langkah awal Tikus Mengalahkan Gajah
Tikus tahu bahwa Gajah selain tubuhnya paling besar, dia memiliki ingatan yang kuat, sehingga ia harus hati-hati jika berbicara dengannya. Dia tahu bahwa Gajah memiliki bahasa rahasia dengan kelompoknya, sehingga Tikus perlu mengatur strategi khusus. Ini sangat penting dilakukan Tikus, sehingga segera mencari peta wilayah untuk mencari tempat yang bisa menyenangkan Gajah. 
Maka Tikus mulai mencari informasi dari berbagai sumber tentang tempat yang ideal untuk tumbuhnya komunitas gajah dengan baik. Dia telah berhasil membuat peta detail suatu tempat yang banyak air, rumput hijau dan banyak pohon pisang.  
Gajah dengan informasi dari Tikus, maka lebih berfkir untuk menyelamatkan kelompoknya. Karena itu, mereka segera mencari tempat yang diberikan oleh Tikus dan segera pindah untuk menyelamatkan komunitasnya. Dengan begitu, maka gajah dengan ingatannya yang kuat tentang mengikuti kontes, menjadi bimbang.  Tetapi dari hasil musyawarah kelompoknya, maka Gajah memutuskan untuk lebih memilih kepentingan komunitasnya untuk mendapatkan makanan yang berlimpah. 
Singa sangat marah pada Kucing dan Macan
Singa, yang menganggap dirinya sebagai Raja Hutan, telah mendengar semua cerita persekongkolan antara Macan dan Kucing. Sebenarnya mereka bertiga ada kemiripan dalam bentuk tubuh, dan mereka juga bersahapat. Tetapi, dalam suatu waktu, sempat terdengar suara Singa mengaum yang membuat Macan dan Kucing terkejut. 

Singa mengaum, dan bicara, Jika nanti tidak ada makanan lagi, kamu Kucing dan Macan pasti saya makan juga. Cerita ini sempat di dengar oleh Tikus, sehingga baginya merupakan peluang bagi Tikus untuk megalahkan Macan dan Kucing. Maka Tikus segera menyampaikan  informasi kepada Singa bahwa Kucing dan Macam telah bersekongkol, dan Singa sangat marah karena hal ini. 

Tindakan Singa sang Raja hutan, dilakukan dengan tiba-tiba untuk dapat menghancurkan Kucing dan Macan. Karena itu, dia mencoba menjebak keduanya di suatu tempat.
Saat Kucing dan Macan sepakat mengadakan pertemuan. Tiba-tiba Singa mengaum keras pada keduanya, sehingga mereka gemetaran. Kucing yang cerdik berfikir keras, yang jelas jika harus melawan Singa, dia tidak sanggup. Mereka bertiga memang ada kemiripan, sehingga mungkin saja ada toleransi. Kucing yang pertama bertindak dan segera  menyerah dengan berbagai alasan untuk minta ma’af dan mencium Kaki Singa. Ternyata Singa, meskipun menjawab dengan geram, akhirnya bisa menerima Kucing sebagai bawahannya yang mungkin saja telah lalai.  

Macam meskipun memiliki semangat, dan ambisi, benar-benar tidak menemukan akal untuk dapat dekat dengan Singa, tetapi atas kode rahasia dari Kucing melalui SMS, akhirnya dia mencoba berkomunikasi singkat dan mampu menyentuh  di hati Singa. “ Tuan Singa yang saya hormati, Anda tetap menjadi Raja kami, sehingga tidak mungkin hamba berani melawanmu”.  Tanpa di perintah, maka Macan telah menyodorkan hidangan makan siang di hadapan Singa. Singa mengaum keras sekali lagi, tetapi karena perutnya lapar, maka segera menyantap makanan yang diberikan oleh Macan. 

Atas peristiwa ini,  Tikus yang cerdik, telah menemukan jurus baru yang sangat tepat. Dengan cara yang sama, telah membuat recana pasti untuk bisa mengalahkan Kucing. Dan benar juga, bahwa  dengan uji coba yang pertama, maka dengan memberi makanan banyak dan lezat pada Kucing,  telah mampu membuat Kucing tertidur dam bangunnya molor.
Begitulah Macan dan Tikus memperlakukan musuh-musuhnya dengan sangat bijaksana, sehingga Singa dan Kucing menjadi biasa bangun molor karena perutnya kenyang.
Singkat cerita, ketika menjelang lomba, Singa dan Kucing telah diberi makanan yang sangat banyak dan mereka menghabiskan semuanya.  Sebagai hasilnya, mereka tidak sempat mengikuti lomba karena ketiduran.


Setelah upacara pemberian Shio, sangat jelas kelihatan hubungan  antara Macan dan Tikus saling bersalaman, karena keduanya telah berhasil memperdaya Singa, Kucing dan Gajah dengan hasil yang sempurna.  Maka, sampai saat ini benar-benar tidak ada shio Singa, shio Kucing dan Shio Gajah.

Tidak ada komentar: