Senin, 21 Mei 2012


Mitos Macan dan Singa


Mitos Macan dan Singa
Kasus Dewa Utama menyingkir- kan Singa dari struktur shio.
Macan, memegang peran dalam susunan shio dan dalam hal ini cerita mungkin agak berbeda. Ketika Macan menjadi raja yang mampu meredam kekacauan Dunia banyak yang bertanya tentang kejadian yang sebenarnya. Salah satunya mitos yang dikenal adalah adanya simbol-simbol mitologi China.

Raja dari segala binatang adalah Singa, keyakinan itu ada sampai saat ini, di mana pun di dunia, tetapi bukan Macan.
Konon, menurut legenda China pada zaman dahulu kala, Singa termasuk salah satu shio dari 12 binatang dalam kepercayaan masyarakat China. Dari cerita ini, kita bisa menjadi ragu-ragu terhadap legenda mitos terbentuknya shio china. Kalau hal itu bener terjadi, maka tidak ada shio Macan.

Sebenarnya, shio Singa mungkin saja ada, tetapi karena Singa itu terlalu kejam, Dewa Utama mau menyingkir- kan Singa dari struktur shio. Tetapi Dewa Utama tidak bisa begitu saja melakukan- nya karena Singa adalah raja dari segala raja binatang.
Untuk itu, selalu diperlukan langkah lain kalau singa mau disingkirkan, sehingga perlu binatang baru untuk mengontrol binatang-binatang yang ada. Dia teringat tentang Macan. Meskipun bodoh, mungkin bisa di bentuk karena jujur dan penurut. Maka Dewa Utama membuat sekenario untuk mengorbitkan Macan agar sukses masuk struktur shio. 

Macan sendiri adalah makhluk yang tidak penting di dunia manusia, lanjut legenda yang ada. Macan pada mulanya sangat putus asa, karena tidak mempunyai ilmu berkelahi. Dari semua binatang, ada kawan yang bentuk tubuhnya mirip dengannya, yaitu Kucing. Kebetulan saat itu dia bisa berteman dengan Kucing, maka mulailah sang Macan dilatih oleh Kucing untuk memenangkan pertandingan. Kucing sangat keras memberikan perintah pada Macan, bahkan kalau ada kesalahan pasti di hukum. Dengan disiplin tinggi, maka Macan akhirnya bisa menyesuaikan diri dengan ilmu Kucing. Dengan berlatih keras, akhirnya dengan bimbingan Kucing, sang Macan menjadi ksatria gagah berani karena meningkat keahliannya dari hasil belajar.

Dapat di bayangkan bahwa, semua binatang yang menantang dia akan mati atau luka parah sekali. Macan yang selalu menang dalam perkelahian menjadi terkenal karena keahliannya.
Waktu itu, macan menjadi sangat terkenal dan suara itu juga sampai ke Kahyangan. Karena setelah di teliti lagi Macan memang benar-benar sangat terkenal, Dewa Utama memanggilnya ke kahyangan. Setibanya di sana, macan pun berhasil mengalahkan semua ksatria Dewa Utama. Setelah memenangkan semua pertempuran, macan pun menjadi salah satu ksatria penting Dewa Utama dan dia harus tinggal di situ.

Diangkatnya macan menjadi ksatria penting Dewa Utama, berarti ada yang tempat yang kosong di dunia. Saat itu sangat banyak perubahan yang terjadi di dunia semenjak macan menjadi salah satu ksatria penting Dewa Utama. Berita jeleknya, binatang-binatang di dunia mulai menyerang manusia karena kurangnya pengawasan. Berbagai kejadian telah menarik perhatian Dewa Utama, dan kemudian memerintahkan Macan untuk turun ke bumi untuk melindungi umat manusia.

Macan kemudian meminta persyaratan untuk setiap perkelahian yang dimenangkan, ia ingin mendapat penghargaan. Permintaannya dikabulkan oleh Dewa Utama.
Setelah tiba di bumi, macan mempelajari dan di temukan kalau Singa, Beruang, dan Kuda adalah binatang paling kuat. Macan menantang semua, dan menang. Setelah berbagai makhluk jahat mendengar kemenangan Macan, semua bersembunyi di hutan yang tidak berpenghuni dan tidak pernah terlihat lagi. 

Seluruh umat manusia berterima kasih kepada Macan karena mengalahkan makhluk-makhluk jahat. Macan pun kembali ke kahyangan. Karena Macan telah menang tiga kali, Dewa Utama menempatkan tiga garis utama di kening sang macan.
Lewat beberapa waktu, dunia kembali dikacaukan oleh seekor kura-kura yang memiliki kekuatan magis jahat. Bumi dibanjiri air bah oleh kura-kura tersebut. 

Macan kembali dikirim ke bumi dan membunuh kura-kura jahat tersebut. Dewa Utama kemudian memberikan penghargaan dengan menambah garis horizontal di tengah tiga garis yang dihadiahkan di kening macan. Penambahan garis ini membentuk aksara China ”wang” yang berarti raja. Aksara kanji ”wang” ini sampai sekarang masih terlihat di kening macan. 

Keputusan besar Dewa Utama berdasarkan kenyataan yang terjadi di bumi, dengan dibuktikan oleh Macan, maka dengan ini telah dipertimbangkan dan diputuskan sebagai berikut:

Mengingat, Mendengar dan mempertimbangkan kebrutalan singa di dunia, maka diputuskan status Shio Singa dicopot dan Macan dipilih untuk menggantikan Singa dalam Strata Shio kepercayaan China.

Sejak itu, Macan menjadi lebih mengenal kehidupan manusia, dan mulai paham bahwa mereka ada yang:
Pandai (Yang tahu bahwa dirinya tahu), Bijaksana (Yang tahu bahwa dirinya tidak tahu, lalu mencari tahu), bodoh ( Yang tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu) dan sok tahu ( Yang tahu dirinya tidak tahu namun tidak mau tahu dan berfikir orang lain tidak tahu lalu berprilaku seolah-olah dia paling tahu).

Dengan memahami itu, Macan semakin kuat kedudukannya dalam struktur Shio.

Tidak ada komentar: